Selasa, 06 Mei 2014

Indonesia Madani Tahun 2020

Pembinaan itu, bukan bagaimana adik binaan hadir rutin di tiap pertemuan liqo.
Tapi, bagaimana adik binaan tahu urgensi liqo sehingga mereka hadir rutin di tiap pertemuan liqo dan dengan itu mereka terupgrade kapasitasnya baik dari ruhiyah, jasmaniyah, dan akal.


Membina itu, bukan hanya, "Alhamdulillah, binaan ana yg rutin hadir ada 5 orang."
Tapi, "Alhamdulillah, binaan ana yg siap megang ada 5 orang!"


Temukan seni-mu dalam membina, dan jangan jadikan dirimu sebagai penghambat dakwah karena engkau asik terus terbina oleh murabbymu, tapi engkau tidak membina orang lain!

Yuk membina! In syaa Allah Indonesia tahun 2020, menjadi Indonesia yang madani salah satunya melalui perantara kita dalam membina adik-adik SMAN 5 BEKASI.

Kharis Mukhifullah
Ketua Umum FORMASI
F-11100002


Coming Soon, Dauroh Murabby FORMASI!
organized by: MS FORMASI

Jumat, 02 Mei 2014

Testimoni Rohis SMA Negeri 5 Bekasi

Pertama tama kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan telah diberikan kepada kami untuk memberikan testimoni rohis yg telah dilakukan oleh anak kami yg bernama Alm. M. Reza Pahlevi Lubis kepada SMA Negeri 5 Bekasi selama Alm. Reza duduk dikelas 10 dan 11 IPS 2.

Awal masuk SMA kami belum yakin Alm. Reza untuk ambil bagian di eskul sekolah yaitu Rohani Islam(ROHIS). Bukannya kami ragu dengan keagamaannya Alm. Reza, akan tetapi apakah anak kami mampu untuk bersosialisasi berkumpul disuatu komunitas yang berbasis Islam dimana anak kami termasuk anak yang pendiam.

Berjalan dengan seiring waktu, luar biasa untuk kemajuan sikap dan perilaku anak kami yang semakin dewasa dalam menjalani ibadah, perilaku yang semakin baik, menjalankan kewajiban sholat lima waktu, sholat sunnah tepat waktu, dan tentunya sikap kedewasaan selalu hormat terhadap orang tua dan keluarga

Dengan masuk kedalam komunitas ROHIS, menjauhkan pergaulan kepada teman-teman yang kurang baik dan selalu memilih teman yang baik dalam pergaulan. Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT selama Alm. Reza bergabung ke dalam Eskul ROHIS SMA Negeri 5 Bekasi menambah ilmu yang baik dalam agama.

Hanya Allah berkehendak lain untuk Alm. Reza dipanggil Allah untuk kembali kepada-NYA. Mungkin Allah lebih sayang Reza...

Mohon doa untuk Alm. Reza yang senantiasa mendapatkan tempat yang layak disisi Allah SWT. Aamiin ya Rabb...

Terimakasih kami ucapkan kepada SMA Negeri 5 Bekasi yang telah memberikan ilmu kepada anak kami Alm. Reza semasa hidupnya, dan juga kepada teman-teman Alm. Reza yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Demikian Testimoni Rohis kami buat dengan sebenar benarnya.



Hormat kami,

DELIWATI NASUTION

Komunitas Para Pejuang Dakwah Untuk Sekolah Asal

Waktu menunjukkan sekitar pukul 8 malam. Kali ini saya membuat janji dengan Ka Gladini Favoritzki setelah sholat isya di rumah beliau di area Jatiasih, Bekasi. Setelah memasuki rumahnya, terlihat tikar tergelarkan diatas lantai ruang tamu tanpa ada kursi. Dan meja makan telah digeser menghimpit tembok. “iya, tadi siang ada arisan dek disini.” Jawab Ka Dini. Dini merupakan sapaan hangat dikalangan teman-teman beliau. Sosok Ka Dini yang tidak begitu tinggi, kulitnya yang putih susu serta kaca mata yang selalu ia gunakan menjadi ciri khas seorang Ka Dini.

Di usianya yang masih 29 tahun. Ka Dini memiliki kepribadian yang ceria, pengayom dan dewasa ini sudah tidak diragukan merupakan tokoh penting di komunitas yang kali ini saya ingin telusuri lebih dalam. Kami duduk lesehan diatas tikar dan saya langsung ditanyai oleh Ka Dini perihal jam interview yang terbilang sudah malam. Karena memang tadi siang ada halangan, akhirnya saya putuskan untuk membuat janji jam 8 tepatnya sehabis isya. Dan Alhamdulillah beliau dapat menyediakan waktu luangnya. Setelah mengobrol ringan sebagai pendahuluan menuju pertanyaan inti, saya meminta Ka dini menceritakan sejarah awal terbentuknya komunitas yang sekarang dijabatinya sebagai Ketua Majelis Syuro. Nama komunitas ini berupa sebuah singkatan yaitu FORMASI. Lengkapnya Forum Alumni Muslim SMAN 5 BEKASI.

Formasi dibentuk tahun 2000  oleh alumni angkatan ’97 sampai ‘99. Diantaranya yang membentuk adalah Aminuddin (‘97), Utin, Iin (‘98), Wawan, Iman dan Doni (‘99). Mereka ber-6 bertempat di rumah Iin, mulai berencana membuat forum alumni rohis supaya tidak hilang ke-eksistensian alumni untuk berperan dalam membangun dakwah sekolah. Ditambah saat itu masih tercium segar aroma reformasi yang terbilang baru terlahir ketika tahun 98. Dan dakwah tarbiyah pun mulai di gerilyakan.

“Dulu dakwah sekolah biasanya kita liqo di luar. Ga seperti zaman sekarang yang mentornya nyamperin mentee ke sekolah.” Ucap Ka Dini.

Dengan konsep awal bahwa para pemuda merupakan garda terdepan yang mendukung Rasulullah seperti Ali Bin Abi Thalib, Utsamah bin Zaid, Bilal bin Rabbah dan sahabat Rasul lainnya yang berumur kisaran 16 sampai 30 tahun. Dan bagaimana Hasan Al-Banna berdakwah kepada para pemuda karena mudah diajak berpikir moderat dan dinamis. Maka terbentuklah komunitas ini dengan tujuannya bagaimana estafet dakwah tetap berjalan dan menciptakan pribadi muslim yang bisa berdakwah. Setiap individu dalam komunitas ini berfikir bahwa dakwah tulabi adalah bagian penting sehingga menciptakan dakwah kampus yang baik. Sayangnya, di  tahun yang sama pengkaderisasian kepada adik-adik rohis mulai menurun. Bahkan bisa dibilang tidak ada kader yang bisa rekrut. Beberapa alasannya adalah adanya kesibukan di luar kota, beberapa alumni ada yang hilang  karena tidak liqo lagi, dan ada beberapa hal lainnya.

Menurut penjelasan dari Ka Dini, Kemunculan alumni sekolah dari komunitas ini hanya ketika acara-acara PHBI (Peringatan Hari Besar Islam) ketika itu. Dan dilihat mengenai kondisi rohis sekarang ini lebih rutin. Tahun 2003 FORMASI mulai hidup kembali dengan alumni-alumni yang baru dari angkatan 2001-2003. Awal september mulai meramu lagi, berlokasi di rumah Iman selaku sekertaris I, Ka Dini (’01) sebagai sekertaris II dan diketuai oleh Wawan. Syuro menghasilkan keputusan bahwa divisi mentoring dan syiar digabung. Hingga akhir 2005, aturan tersebut berubah seiring dengan bertambahnya anggota dan menjadi kesatuan komunitas yang solid. Terbentuklah 3 divisi sebagai fondasi tiang dari bangunan yang bernama FORMASI. Yaitu mentoring, syiar, dan DANUS (Dana Usaha). Kekuatan FORMASI ketika tahun 2005 membuahkan hasil indah yaitu terselenggarakan untuk pertama kalinya PENSIL (Pentas Seni Islami) di SMAN 5 BEKASI. Peran para alumni adalah menjadi konseptor acara.

“Dulu inget banget bintang tamunya SNADA.” Ujar Ka Dini menambahkan.
Ditahun yang sama, OSIS dan ROHIS sudah sinergis walaupun mentoring belum bisa masuk ke sekolah.  Pasang surat yang dialami FORMASI sekali lagi dirasakan para pengurus dan anggotanya. Ketika tahun 2008, terjadi masalah pada ketua ROHIS kala itu ditambah sikap seakan sebuah penolakan dari pembina akhwat ROHIS terhadap gerak FORMASI. Isu mengenai aliran sesat (yang tak bisa saya sebutkan namanya) terdengar meluas dikalangan sekolah membuat sekolah membentuk aturan-aturan yang mempersempit gerak FORMASI dalam berperan bersama adik-adik ROHIS nya. Alumni kesulitan memasuki wilayah sekolah dan bahkan dibentuk aturan ISO. Diantaranya, alumni tidak boleh memasuki sekolah lebih dari 3 orang, alumni yang masuk harus angkatan baru sehingga masih dikenal guru-guru dan alumni tidak boleh mencampuri urusan pembina.
“Waktu isu aliran sesat, alumni ROHIS disangka membawa aliran sesat itu. Tetapi kenyataannya bukan alumni ROHIS yang terkena aliran tersebut. Tetapi dari alumni ekskul lain.” Papar Ka Dini.
Meskipun sudah ada papan penghalang bagi FORMASI, ternyata memang takdir Allah lah yang membuat komunitas FORMASI ini mulai aktif berdakwah lagi ditahun 2011. Dimulai dari Ka Dini yang diminta seorang mentor (pengajar) dengan mentee-mentee nya (adik-adik didik mentoringnya) yang anak ROHIS untuk menggantikan beliau. Disinilah peluang untuk menggerakkan kembali mesin-mesin FORMASI yang mulai kaku. Pengurus-pengurus lama yang sudah mulai terputihkan karena aktivitas masing-masing. Membuat Ka Dini harus membentuk kembali struktur anggota yang baru. Hingga akhirnya seorang pemuda mulai mengisi posisi ketua FORMASI di pertengahan tahun 2011. Tepatnya bulan juni. Dan ditahun 2012 kemarin Ka Dini mulai mengumpulkan adik-adik ROHISnya.
Dimulailah kisah ini bahwasanya Allah mempertemukan Ka Dini dengan Kharis (’10) lewat adiknya yang tidak dibolehkan i’tikaf. Adiknya merupakan adik mentee Ka Dini. Maka dari itu, Ka Dini selaku mentor harus meminta izin untuk adiknya. Dari skenario singkat Sang Maha Penguasa ini,  Ka Dini mulai mengenal sosok Kharis yang sekarang diamanahkan menjadi ketua FORMASI. Sosok beliau yang berperawakan tinggi, dan tubuh yang agak besar serta jaket kulit yang sering ia pakai menjadi satu kekhasan khusus darinya. Begitupun terdapat cerita tersendiri bagaimana akhirnya mahasiswa teknik kimia semester 6 yang sedang menuntut ilmu di Universitas Indonesia (UI) ini bisa totalitas menjadi seorang mas’ul atau ketua di FORMASI. Nama lengkapnya Kharis Mukhifullah. Lahir di Banda Aceh, 6 Oktober 1992. Beliau memiliki motto hidup yang tidak biasa dengan orang-orang yang saya temui. “Awali sesuatu kebaikan, dengan mengucap basmallah.” Merupakan motto Ka Kharis. Berikut panggilan sapaan saya kepada beliau.
                
Muncul ditengah kondisi internal FORMASI yang belum tersusun rapih, Ka Kharis yang dengan karakter mudah bergaul, perfeksionis dan sekaligus seorang konseptor yang baik ini mendapatkan amanah yang cukup berat untuk memulainya lagi dari awal. Saya kemudian meminta beliau menjelaskan tentang komunitas yang sedang dipimpinnya ini.

“Formasi itu lembaga dakwah sekolah yang ada di SMAN 5 Bekasi. Kepanjangannya adalah forum alumni muslim SMAN 5 Bekasi. Kami adalah lembaga dakwah yang berusaha untuk membuat adik-adik SMAN 5 Bekasi yang cerdas menjadi sholeh, dan yang sholeh menjadi cerdas.” Jelas Ka Kharis.

Beliau menjelaskan lebih lanjut bahwa tidak cukup menjadi orang sholeh tetapi tidak cerdas. Kalau sudah sholeh ditambah cerdas mengenai ilmu dunia, itu yang luar biasa. Akhirat didapat, dunia di genggaman. “Jadi ga cuma belajar ngaji saja. Sedangkan yang udah cerdas, bisa jadi sholeh sehingga kecerdasannya bisa bermanfaat untuk bangsanya. Banyak kan ustad-ustad yang cuma ngisi kajian saja? Dan banyak juga kan para politikus yang terus menggerogoti uang rakyat tanpa sadar bahwa itu hal yg berdosa? Coba klo keduanya digabungkan? Orang cerdas dan sholeh, keren banget deh bangsa indonesia ini kedepannya. :)”

Dengan visi FORMASI sebagai lembaga dakwah yang settle secara sistem atau memiliki kelengkapan data seperti AD-ART dan lainnya. Serta menjadi prototype (contoh model) dari segi akreditasi, data, alur koordanasi lembaga dakwah sekolah di Bekasi. Maka dari itu beberapa hal yang masih menjadi tugas para pejuang dakwah didalamnya antara lain memperbaiki sistem FORMASI, melakukan kaderisasi dan pembinaaan yang sistematis dan terintegrasi untuk pengurus FORMASI dan adik-adik ROHIS serta membentuk jalur koordinasi dan dengan struktur yang jelas antara FORMASI dengan lembaga dakwah sekolah di SMA lainnya se-tingkat bekasi. Sedangkan PROKER (Program Kerja) FORMASI yaitu MenGab (Mentoring Gabungan), forum mentor, dan membantu adik-adik ROHIS dalam menjalankan, memberi arahan serta memberi saran terkait PROKER yang mereka adakan. Diantara tugas-tugas yang sudah terpaparkan tadi, semuanya akan terjadi sesuai dengan rencana apalabila SDM nya cukup dimiliki FORMASI. Sayangnya ketika Ka Kharis menjabat sebagai ketua FORMASI, SDM yang ada didalamnya masih sedikit. Dan SDM tersebut semakin lama, semakin berguguran.

Tercatat bahwa tahun 2011, di bulan Juni sampai Desember. Tepatnya ketika Ka Kharis baru tersahkan menjadi ketua FORMASI, kondisi dari kuantitas SDM sangat memprihatinkan. Dengan 6 orang pengurus dan diantaranya  masih memiliki kesibukan di kampus masing-masing. Keadaan bias mengenai bagaimana lembaga dakwah sekolah bergerak tak terelakkan lagi, akhirnya jaulah ke ustad-ustad yang sekiranya bisa berbagi info terkait cara bergeraknya dakwah sekolah mereka lakukan. Ka Kharis sendiri mencoba mengumpulkan informasi dari dakwah sekolah di Depok yang terbilang sudah terkoordinasi dengan baik. Ketika pun di tahun 2012, tepat bulan Januari hingga pertengahan tahun. Kondisi internal FORMASI tidak jauh berbeda dengan masa sebelumnya. Usaha-usaha dalam merekrut teman-teman baru yang sekiranya sudah baik dari segi tarbiyahnya, ternyata tidak menghasilkan hasil yang signifikan karena diantaranya yang ingin direkrut masih meragukan kemana arah FORMASI. “Tetapi, Alhamdulillah walaupun dengan kondisi ini, kami tetap bertambah SDM walaupun dilain sisi banyak juga SDM yang berguguran karena kesibukan skripsi, pekerjaan, maupun hilang tanpa jejak.” Papar Ka Kharis.

Memang tidak mudah membangun sebuah komunitas apapun itu bahkan dengan tujuan dan visi misi yang sudah terancang baik. Tetapi jika jumlah pioneer-pioneer nya tidak cukup membangun, layaknya bangunan yang tidak mungkin bisa selesei tepat waktu. Akhirnya, mulai dari bulan Juni tahun 2012 sampai akhir tahun, SDM mulai bertambah dari alumni tahun 2012 yang baru mulai memasuki babak pembelajaran selanjutnya ke tingkat perkuliahan. Sudah setahun FORMASI mengumpulkan data terutama Ka Kharis yang melakukan jaulah langsung dengan Ketua Divisi Pembinaan SMAN 1 Depok. Kali ini FORMASI mencoba merapihkan administrasi dari segi struktur dan jalur kordinasi. Karena bisa dikatakan, setahun berlalu FORMASI belum memiliki struktur yang jelas. Akhirnya terbentuklah dua divisi, syiar dan mentoring. “Syiar lebih fokus terhadap proker-proker rohis baik membantu adik-adik maupun perekrutan bagi adik-adik yang ingin ikut mentoring. Sedangkan mentoring lebih fokus untuk mengelola mentoring yang sudah terbentuk baik dari segi pengelolaan mentor, silabus materi, dll.” Ujar Ka Kharis menjelaskan.

Sedangkan pada awal tahun ini hingga sekarang, kinerja FORMASI sudah membaik. Ka Karis menerangkan, “Alhamdulillah karena sudah memiliki divisi, kerja kita semakin jelas. Apalagi SDM sudah bertambah dari alumni angkatan 2012. Seperti MenGab (Mentoring Gabungan) saja kita sudah punya rancangan untuk mengadakan selama 4 kali di tahun ini dan sudah memiliki proposal, dan lain-lain. Cuma, memang kami masih membutuhkan banyak SDM untuk pengisi-pengisi pada tempat yang masih kosong. Mungkin, makanya Allah hanya memberikan kami SDM yang seadanya diawal-awal, karena kami belum jelas harus ngapain. Sekarang, kita jelas mau kemana, makanya baru dikasih SDM,” Jika dipaparkan mengenai MenGab tadi, sudah dua kali MenGab terlaksana dengan baik. Dengan setiap konsepnya FORMASI munculkan hal-hal yang pastinya bermanfaat untuk adik-adik ROHIS. Dengan MenGab pertama dihadiri 45 orang dan kedua 55 orang. Ka Kharis menargetkan untuk MenGab ketiga yang In Syaa Allah akan dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Juni ini sebanyak 70 peserta. Akhirnya sampailah saya pada akhir wawancara kali ini dengan Ketua dan Ketua Majelis Syuro.

Dengan pengalaman FORMASI yang terus diuji dalam keistiqomahannya untuk berdakwah di sekolah, ibarat kapal besar yang terombang-ambing dengan sedikit penumpang dan satu nahkoda kapal dengan segala usahanya untuk selalu menjaga seluruh isi kapal. Berharap bahwa Allah lah yang mensukseskan jalan dakwah ini menuju pelabuhan indah tiada tara. Yaitu surga-Nya. “Dan tentunya, dengan makin banyak pengorbanan, makin bangga saat Allah membeli kita dengan syurga. Intinya, kalau dakwah jangan nyari yang enteng. Gak malu apa akan jual beli kita dengan Allah? Sekalian aja SPARTA kalau masalah dakwah mah! Haha.” Ujar Ka Kharis menerangkan dengan gayanya yang khas. Satu harapan besar dari Ka Kharis, “Ya, semoga di tahun 2013 ini, bisa bertambah lagi SDM  kita disini. Agar slot-slot kosong bisa langsung terisi. Dan karena kita sudah memiliki visi yang jelas, ya kita sekarang dan kedepannya akan lebih fokus untuk merealisasikan visi ini. Semoga Allah memberikan pundak-pundak yang kuat untuk kami semua. Aamiin.” 

Sekian.

Athifah
F-12120015
Sekretaris Umum FORMASI