Sabtu, 19 Juli 2014

Islam dan Politik

22 Ramadhan 1435 H

Sebuah pertanyaan yang sangat general, mengapa Islam berpolitik? Mengapa kaum muslimin harus terlibat dalam aktivitas politik? Apakah benar politik itu adalah hanya sebuah entitas barat?

Sejenak mari kita renungi Q.S. Al-Baqarah: 208, Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

Yang harus diperhatikan dan dipahami pada ayat diatas adalah tidak ada sebuah aktivitas makhluk dilangit dan dibumi selain semua adalah kehendak Allah SWT. Artinya Islam itu menyeluruh dan integral dalam mengatur semua aspek kehidupan. Jangan-kan politik, dari bangun tidur hingga tidur kembali semua ada syariatnya. Lalu bagaimanakah sebetulnya politik yang islami itu?

Mari kita sejenak renungi Q.S. Ali Imran: 104, Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung.

Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.

Maka basis dari politik islam itu adalah dakwah itu sendiri dengan manhaj dan uslubnya. Menyeru manusia pada jalan menuju Allah, hingga tiada lagi fitnah. Ini adalah landasan utama berpolitik dalam Islam. Jelas dari itu semua kaum muslimin harus memperhatikan dan mendukung dakwah ini.

Mari sejenak kembali kita renungi Q.S. An-Nisa: 75, Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri Ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!".

Maka efek dari berpolitik secara Islami itu jelas kita bisa bergerak aktif untuk bisa mengatasi masalah-masalah keumatan yang terjadi dari mulai krisis moral hingga membela secara aktif dunia Islam yang terjajah.
Banyak yang masih mempermasalahkan mengenai politik itu adalah merupakan komoditi dari dunia barat. Sebaliknya banyak sekali kita lihat dalil-dalil dan nash qur'an mengenai hal ini. Termasuk sirah nabawiyyah bagaimana Nabi Muhammad SAW menjalankan politik sebagai alat dakwah yang sangat efektif. Bahkan para sahabat bisa melakukan negosiasi dan menyampaikan dakwah itu langsung kepada raja-raja yang ada pada saat itu.

Maka siapakah yang dapat mengambil peran-peran dakwah untuk bisa melakukan tugas dakwah yang sangat mulia ini? Maka jawabannya adalah para pemuda islam yang perasaan cinta kepada tanah air dan dien-nya yang mengharu biru untuk dapat membebaskan umatnya dari kebodohan. Berpolitik adalah sebuah wajihah dakwah untuk dapat mewujudkan kedamaian di dunia ini sebagaimana para rasul dan sahabat telah mencontohkan. Wallahua'lam. 

Iman Yutisanto
Alumni SMAN 5 Bekasi 1999
Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ 2000

FORMASI (Forum Alumni Muslim SMAN 5 Bekasi)
Semangat Bersahabat!
#Edisi2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar