Kamis, 24 Juli 2014

Mutiara Dalam Lumpur

27 Ramadhan 1435 H

Kuliah di luar negeri mungkin menjadi cita-cita sebagian pelajar di Indonesia. Namun tak jarang kesempatan untuk berkuliah di luar negeri diurungkan begitu saja karena kekhawatiran tinggal di negara orang yang berbeda kultur dan budaya. Terlebih bagi seorang akhwat, kesempatan berkuliah di luar negeri harus dipikirkan berjuta kali sehingga menghasilkan kata ya.

Anggapan berkuliah di luar negeri sangat rentan bagi seorang akhwat tidak selamanya benar. Menurut saya, benar tidaknya anggapan tersebut tergantung dari pribadi masing-masing. Kuliah di negeri sendiri pun dapat memiliki bahaya yang sama bagi seorang akhwat jika tidak berhati-hati terhadap lingkungannya.

Faktor utama bagi akhwat agar tetap aman saat berkuliah di luar negeri adalah faktor penjagaan pada diri sendiri. Maksudnya, hal ini terkait dengan kultur dan budaya negara itu sendiri. Misalnya, ada beberapa negara yang menetapkan jam malam diatas pukul 7, itu artinya negara tersebut rawan kejahatan diatas pukul 7. Maka, para akhwat disarankan untuk tidak keluar atau pulang dari kegiatannya sebelum pukul 7. Saat kita berada di negara lain, kita menjadi orang asing di negara tersebut.  Apapun yang kita kenakan akan menjadi pusat perhatian apalagi bila kita pergi ke pusat keramaian.  Secara pribadi, saya menyarankan para akhwat untuk tidak memakai pakaian dengan warna mencolok. Karena hal itu akan menambah rasa perhatian orang lain yang melihat kita.

Faktor lain agar para akhwat dapat tetap tenang selama menjalani masa perkuliahan adalah cari dan temukan teman yang akidahnya sesuai dan cocok denganmu. Anggapan perbanyaklah mencari teman memang benar, namun pilihlah teman yang dapat kamu jadikan sebagai sahabat. Memilih teman sangat penting, karena merekalah satu-satunya keluargamu disana. Teman yang baik adalah teman yang dapat selalu mengingatkanmu untuk berbuat kebaikan dan selalu membuatmu dekat dengan Allah SWT. Setelah mendapat teman tersebut, jangan lupa untuk menggelar pengajian rutin atau membuat pertemuan sederhana sedikitnya seminggu sekali yang isinya membahas tentang ilmu-ilmu agama untuk menguatkan iman kita terhadap Allah SWT. Dan agar hati kita tidak kering dari hidayah Allah SWT.  İni penting, karena biasanya ketika bertemu diluar jam pertemuan tersebut akhwat biasanya membicarakan hal di luar agama seperti masalah kuliah atau hal pribadi. Penting juga untuk mencari seseorang yang lebih tua seperti kakak kelas atau ibu-ibu indonesia yang ada di sana untuk menjadi tempat kita berbagi atau mencari nasihat-nasihat bijak saat menghadapi masalah.

Namun yang perlu diingat jangan karena kita mencari teman yang seakidah lalu kita tidak mau  berteman dengan  mahasiswa yang berasal dari negara tersebut. Jalinlah pertemanan dengan banyak orang, karena kita akan menjadi orang yang memiliki wawasan yang luas dan lebih menghormati perbedaan. Pelajari budaya mereka, pelajari kelebihan negara mereka, dan sejarahnya maka kita kan mendapati banyak hal inspiratif yang mungkin nantinya bisa kita aplikasikan saat kembali ke negara tercinta. Namun ingat, harus tetap berhati-hati jangan sampai alasan pertemanan lalu akidah kita menjadi tercampur baur.

Itulah sedikit hal-hal yang harus diperhatikan bagi para akhwat yang berniat untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Saatnya segala hal yang menjadi halangan bagi akhwat dapat dijadikan sebagai tantangan untuk menggapai cita dan asa. Bukan hanya cita dan asa diri sendiri, namun in sya Allah bisa membangun dan mewujudkan cita dan asa bagi ibu pertiwi aamiin.

Dhika Suci Islamy
Alumni SMAN 5 Bekasi 2012
FMIPA UNIVERSITAS ERCIYES TURKI 2012

FORMASI (Forum Alumni Muslim SMAN 5 Bekasi)
Semangat Bersahabat!
#Edisi7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar